cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Habitat
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 08535167     EISSN : 23382007     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 25, No 2 (2014)" : 7 Documents clear
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR GULA KRISTAL DI INDONESIA Sa'diyah, Chalimatus; Muhaimin, Abdul Wahib; Suhartini, Suhartini
HABITAT Vol 25, No 2 (2014)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gula merupakan salah satu komoditas yang memegang peranan penting di sektor pertanian khususnya sub sektor perkebunan dalam perekonomian Indonesia. Produksi gula pasir dalam negeri semakin tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga kekurangan tersebut harus ditutupi dengan melakukan impor gula dan kegiatan impor gula terus meningkat dari tahun ke tahun. Tujuan penelitian ini untuk (1) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi impor gula di Indonesia, (2) mengetahui elastisitas impornya, (3) mengetahui peramalan tentang impor gula di Indonesia kedepannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Faktor yang mempengaruhi impor gula kristal di Indonesia yang berpengaruh secara positif adalah harga gula domestik, produksi tebu, harga gula dunia, nilai tukar, nominal rate of protection dan jumlah impor gula kristal tahun sebelumnya. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi impor gula Kristal di Indonesia yang berpengaruh secara negatif adalah harga pupuk, upah, tingkat suku bunga dan jumlah permintaan gula Kristal tahun sebelumnya. (2) Permintaan gula domestik dan nominal rate of protection berada pada tingkat yang elastis dengan tingkat elastisitas sebesar 2.279440 dan 1.273201. (3) Proyeksi jumlah impor gula di Indonesia pada tahun-tahun yang akan datang akan terus mengalami peningkatan impor gula kristal pada waktu 7 tahun mendatang yang dilakukan Indonesia mencapai 425 ribu ton. Kata Kunci: Gula, impor, peramalan, permintaan, penawaran
INSTITUSIONALISASI LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT (LDPM) (Kasus di Kelurahan Lampe Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima) Rahmatullaila, Rahmatullaila; Hidayat, Kliwon; Ismulhadi, Ismulhadi
HABITAT Vol 25, No 2 (2014)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketahanan pangan adalah isu yang sedang hangat dan merupakan permasalahan global yang menarik untuk terus diperbincangkan. Permasalahan ketahanan pangan tidak terlepas dari 3 (tiga) aspek pokok yaitu aspek produksi, distribusi dan konsumsi. Salah satu program pemberdayaan ketahanan pangan yang sedang dilakukan adalah program penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat atau biasa disingkat LDPM. Program ini memberikan bantuan modal berupa dana bantuan sosial (bansos) kepada gapoktan penerima program untuk dijadikan modal usaha untuk unit usaha yang dimiliki. Gapoktan Pemancar adalah gapoktan yang ada di Kelurahan Lampe Kecamatan Rasanae Kota Bima yang sebagian besar anggotanya merupakan petani tanaman pangan dan telah mendapat program pengutan LDPM hingga mencapai tahap kemandirian.  Guna mensukseskan program tersebut perlu dilakukan pelembagaan norma-norma atau aturan yang ada pada program LDPM pada anggota gapoktan sasaran, agar norma atau aturan tersebut menjadi bagian dari pola hidup masyarakat Kelurahan Lampe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelembagaan LDPM pada anggota gapoktan pemancar dan bagaimana petani memaknainya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan melakukan wawancara mendalam dan observasi kepada informan sebanyak 30 orang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa LDPM pada anggota Gapoktan Pemancar belum sepenuhnya melembaga karena norma yang ditekankan tidak sepenuhnya dapat diterima oleh anggota masyarakat karena tidak sejalan dengan kerifan lokal yang ada di wilayah tersebut. Kata Kunci : LDPM, ketahanan pangan, lembaga distribusi pangan, institusionalisasi
PERMINTAAN BAWANG PUTIH DI INDONESIA Hariwibowo, Putra Aditama; Anindita, Ratya; Suhartini, Suhartini
HABITAT Vol 25, No 2 (2014)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini akan bertujuan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan bawang putih di Indonesia. Jenis model yang digunakan dalam proses estimasi adalah model penyesuaian permintaan parsial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh persamaan dalam model signifikan dan memenuhi syarat uji statistik.  Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap permintaan bawang putih meliputi harga riil bawang putih impor Indonesia dan permintaan bawang putih Indonesia tahun sebelumnya. Tarif impor berpengaruh nyata terhadap harga bawang putih impor Indonesia. Sementara itu, harga bawang putih eceran dipengaruhi secara nyata oleh permintaan bawang putih Indonesia, penawaran bawang putih Indonesia, dan harga bawang putih impor Indonesia. Dalam jangka pendek, seluruh variabel eksogen dalam model inelastis terhadap variabel endogennya. Namun dalam jangka panjang hanya tarif impor yang elastis terhadap harga bawang putih impor. Kata kunci :  bawang putih, model penyesuaian permintaan parsial, elastisitas, jangka pendek, jangka panjang
MODAL SOSIAL DALAM KOMUNITAS PEDAGANG SAYURAN DIDESA TAWANG ARGO KECAMATAN KARANG PLOSO KAB. MALANG Riyanto, Sugeng; Hidayat, Kliwon; Sukesi, Keppi
HABITAT Vol 25, No 2 (2014)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui aktor dalam pemasaran sayuran, 2. Menganalisi unsur-unsur dan proses terbentuknya modal sosial. 3.  Menganalisi peran modal sosial dalam pemasaran sayuran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah model interaktif. Hasil penelitian ini adalah : 1. Aktor-aktor yang terlibat dalam aktivitas pemasaran sayuran adalah Pedagang Pengepul tingkat desa, Pedagang pengepul besar, Pedagang pengepul besar untuk pasar pedagang supplier Supermarket, Pedagang supplier  Supermaket, Pedagang pengecer, dan Pekerja. 2. Unsur-unsur  modal sosail: kepercayaan, jaringan sosial, dan norma sosial.  Proses terbentuknya modal sosial dapat dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Modal sosial pedagang dengan pekerja dan petani merupakan modal sosial yang tumbuh dari hubungan tetangga dan saudara. 2. Modal sosial pedagang dengan pedagang lain adalah sebuah proses interaksi yang terus menerus.3. Peran dari modal sosial dalam usaha pemasaran sayuran yaitu:1. Memudahkan pedagang dalam mendapatkan sayura melalui ikatan dengan petani dan pedagang pengepul tingkat desa. 2. Dalam pengelolan tenaga kerja akan lebih efisian tanpa diperlukan pengawasa. 3. Memperkecil biaya pemasaran dan juga memberikan jaminan padagang untuk produk yang pedagang jual. Kata Kunci: Modal Sosial, Pemasaran Sayuran,  jaringa sosial, kepercayaan dan norma.
DAMPAK KEBIJAKAN PERKEDELAIAN TERHADAP KINERJA EKONOMI KEDELAI DI INDONESIA Fitrianto, Zakki Faizin; Hanani, Nuhfil; Syafrial, Syafrial
HABITAT Vol 25, No 2 (2014)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedelai merupakan komoditas pangan yang utama di Indonesia setelah padi dan jagung. Sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan kedelai terus meningkat dari tahun ke tahun. Di sisi lain, produksi kedelai di dalam negeri memiliki tren yang menurun setiap tahun. Kesenjangan antara jumlah permintaan dan penawaran kedelai di dalam negeri, selama ini dipenuhi dengan cara impor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum perekonomian kedelai di Indonesia, menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ekonomi kedelai dan mensimulasi alternatif kebijakan yang dapat memperbaiki kinerja ekonomi kedelai di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun 1990-2013. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, model persamaan simultan (2SLS) dan simulasi alternatif kebijakan. Hasil penelitian menunjukkan produksi kedelai dan luas areal tanam kedelai memiliki tren menurun, sedangkan produktivitas kedelai, permintaan kedelai, impor kedelai dan harga kedelai domestik memiliki tren positif/meningkat setiap tahunnya. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perekonomian kedelai di Indonesia yaitu luas areal tanam kedelai, produktivitas kedelai, permintaan kedelai, impor kedelai dan harga kedelai domestik serta terdapat variabel-variabel yang berpengaruh pada masing-masing faktor. Terdapat beberapa skenario alternatif kebijakan guna memperbaiki kinerja perekonomian kedelai di Indonesia, diantaranya adalah perluasan areal tanam kedelai, pemberian subsidi pupuk, peningkatan produktivitas, pemberlakuan tarif impor kedelai, dan kuota impor kedelai. Kata kunci : kedelai, permintaan, penawaran, kebijakan produksi dan impor
Evaluasi Program FMA (Farmer Managed Activity) di Kabupaten Malang Handono, Setiyo Yuli
Habitat Vol 25, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

FMA (Farmer Managed Activity) atau kegiatan yag dikelola oleh petani merupakan salah satu bagian dari program pemberdayaan petani melalui tekhnologi dan informasi atau dalam istilah lainnya disebut program FEATI (Farmer Empowerment through Agricultural Technology and Information). Program ini bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan petani melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian dengan bantuan pinjaman dari Bank Dunia. Program ini disetujui pada November 2007 kemudian dimulai pada tahun 2008 dengan jangka waktu selama lima tahun. Tujuan studi ini adalah untuk menjawab beberapa pertanyaan antara lain bagaimana implementasi program FMA di Kabupaten Malang dan bagaimana hubungan antara partisipasi petani dan pendapatan petani dalam program FMA tersebut. Hasil evaluasi pencapaian pelaksanaan Program FMA sejak tahun 2007 hingga 2012 ditinjau dari tiap komponen kegiatannya antara lain sebagai berikut. Penguatan Kemampuan Penyuluh, Penguatan Kelembagaan dan Kapasitas Penyuluh, Pengkajian Teknologi dan Diseminasi serta Ketersediaan Informasi dan Teknologi cukup berjalan dengan baik. Sedangkan, capaian yang terjadi di lapangan hingga tahun 2012 hanya 5,65%. Hal ini menunjukkan bahwsanya petani ataupun pengurus tani masih rendah dalam pemanfaatan teknologi informasi. Dampak implementasi program FMA jika dikaitkan antara hubungan tingkat partisipasi petani dalam program FMA dengan pendapatan petani dengan menggunakan analisis korelasi rank spearmans maka dapat diketahui bahwasanya pembelajaran FMA membawa dampak terhadap pendapatan terbukti dari hasil analisis korelasi rank spearman yang mengindikasikan adanya tingkat hubungan yang cukup nyata dan sangat nyata pada tingkat kepercayaan 5%.   Kata kunci: Program FMA, implementasi FMA, partisipasi petani dan pendapatan petani
DAMPAK KEBIJAKAN TARIF IMPOR BERAS TERHADAP KINERJA EKONOMI BERAS DI INDONESIA Widyawati, Wiwit; Syafrial, Syafrial; Mustadjab, Mochammad Muslich
Habitat Vol 25, No 2 (2014)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beras merupakan bahan pangan dan sumber kalori utama bagi sebagian besar bangsa Indonesia dimana kontribusi beras dalam kelompok padi-padian sebesar 996 kkal/kap/hari atau mencapai 80,6% terhadap total energi padi-padian(1.236 kkal/kap/hari) pada tahun 2011 (Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI, 2012). Selain produksi domestik, usaha pemenuhan kebutuhan konsumsi beras dapat ditempuh oleh pemerintah melalui impor. Impor beras dilakukan jika terjadi defisit penawaran beras di Indonesia. Kebijakan proteksi merupakan salah satu bentuk intervensi pemerintah untuk mengurangi dampak negatif adanya impor beras berupa kebijakan tarif impor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana kebijakan tarif impor beras berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat Indonesia. Metode analisis yang digunakan yaitu menggunakan fungsi produksi dan fungsi permintaan dalam bentuk persamaan simultan dan menghitung surplus ekonomi. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan kebijakan tarif impor beras berpengaruh positif terhadap produksi beras Indonesia dan berpengaruh negatif terhadap konsumsi beras Indonesia, penerapan kebijakan tarif impor beras oleh pemerintah akan berdampak pada penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat. Kata Kunci: Beras, impor, proteksi, tarif, kesejahteraan

Page 1 of 1 | Total Record : 7